Minggu, 15 Juni 2014

Memarkir Masalah (1)

Banyak hal yang sedang saya pikirkan, mencoba mengurainya satu-satu...


entah karena sudah terlalu penat atau seperti apa, belakangan ini v3 ngga pernah bereaksi lagi dengan 'wah' setiap apa yang terjadi di sekitar v3. ya, paling ada beberapa, tapi cuma sebatas di depan orang aja. Sisanya gue lalui seperti tidak terjadi apa-apa. Baik hal sedih atau senang..

Contohnya, baru-baru ini v3 dan teman v3 ketipu dengan nominal yang cukup besar di salah satu pusat perbelanjaan di Medan, v3 memang ngga banyak rugi secara nominal, tapi teman v3 lah yang mengalami kerugian lebih banyak secara materi (gue rugi 150rb dan teman gue 2,1jt). v3 mencoba berada di posisi teman v3 tersebut, gimana menghadapi masalah sebesar itu, tapi ya gitu aja, ngga ada perasaan marah sama yang menipu atau kesal sama diri sendiri (malah kasihan sama penipu-penipunya, kok masih mau kerja seperti itu dengan uang yang tak seberapa), ah kamu kan ngga ngalamin itu sendiri fit, beda kalo kamu memang mengalaminya sendiri. ah iya, mungkin karena itu. karena v3 ngga ngalamin sendiri, v3 juga rugi, tapi v3 ngga berminat untuk meminta kembali uang v3 tersebut, ya udahlah, hanya itu yang ada di pikiran v3. untuk kejadian ini, v3 minta maaf banget sama teman v3 karena dia sendiri yang mengalami, walaupun kami perginya berdua. sangat menyesalnya karena tidak bisa menolong pada saat itu. (tidak mau menceritakan detail kejadiannya) kejadian ini baru 2 minggu yang lalu, v3 bahkan sudah ngga ingat lagi tentang kejadian ini sebelum menulis postingan ini. (kebetulan teringat).

Dua hari lalu kakak angkatan ada yang menikah, sebagian kawan bereaksi heboh (ngga nemu kata yang lebih pas) tentang kejadian ini, v3 cuma bereaksi 'ooh, jadi juga ya' udah gitu doank sebenarnya. v3 tidak menganggap perubahan status dari lajang menjadi menikah itu sesuatu yang istimewa, v3 bukan tidak bahagia mereka menikah, bukan, v3 bahagia melihat kakak dan abang itu bahagia. cuma v3 ngga bisa memancarkan kebahagiaan itu di wajah v3 saat ini. mungkin. v3 ngga ada di posisi itu, coba kalau v3 diposisi mereka, aah, iya, mungkin karena itu. v3 kadang berfikir, sepertinya sedang melakukan hal yang tidak tepat, karena sesama muslim 'ikutlah bahagia ketika saudara kita bahagia dan ikutlah berduka ketika saudara kita bersedih' iyakan? tapi v3 biasa aja, tidak terlihat senang ataupun sedih, sebisa mungkin v3 malah tidak ingin bereaksi, apapun yang terjadi.

mungkin nanti akan ada yang salah paham tentang apa yang v3 tulis ini, tidak ada maksud apa-apa,
biarlah, saya tidak terlalu peduli..........

2 komentar:

  1. sini mpit biar kakak peluk. :) bahkan senyuman terkadang bukan simbol kebahagiaan kok.

    telat kali yak komennya. hahaha

    BalasHapus
  2. yaelah kak -_-
    *telat balasnya (udah baca di email dari nov, males banget balasnya xD)

    BalasHapus